APA SAJA YANG KAMU PINTA



Hampir tiap orang yang saya kenal mempunyai pengalaman yg sama. Yang sering saya alami, doa merupakan salah satu hal yang membuat saya lebih frustasi, terutama karena banyak sekali doa saya yang tidak terjawab.
Saya harus mengakui, bahwa pengalaman tentang doa yang tidak dijawab ini membuat iman saya hancur beberapa waktu lamanya.

Masalah pokok dari doa yang tidak di jawab ini adalah bahwa Yesus seakan-akan berjanji ada jawaban dari setiap doa (Matius 21:21-22). Setidaknya jawaban itu yg saya terima selama ini.

Tetapi, kekecewaan saya terhadap doa yang tidak dijawab hilang ketika saya mulai mengerti peranan doa dalam hidup orang kresten.

Pertama, karena kita mendoakan permohonan-permohonan yg saling bertentangan. Contoh: tim basket A melawan tim basket B, kedua tim sama-sama mendoakan kemenangan tim-nya masing-masing. Menurut anda, doa siapa yang dikabulkan ?
Menurut saya, tim yg berlatih lebih keras. Ini tidak ada hubungan dengan hanya berdoa saja.
Doa Yesus di taman Getsemani pun ditolak Tuhan. 
Jelas ada doa yg ditolak walaupun kita sudah berdoa dan beriman sepenuh atau sebesar apapun

Kedua, coba anda perhatikan atau renungkan, apakah atau siapakah fokus dari doa-doa anda ? Saya perhatikan, bahwa kebanyakan doa-doa kita (atau bisa dibilang "doa saya") berpusat pada si pembaca doa, alias kita sendiri. 
Sobat, doa adalah percakapan dengan Tuhan, bukan daftar belanja. Bukan kita yang menguasai doa, Tuhanlah yang menguasai doa.
Kita sering menjadikan Tuhan sebagai "jin dalam botol" yang akan menuruti perintah kita, kita tidak menempatkan Tuhan menjadi Allah atas hidup kita.

Kita sering menjadikan iman sebagai gerakan mental untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Namun, iman seharusnya ditujukan kepada Tuhan untuk mempercayai kasih-Nya dan mau memberi tanggapan dengan bijak.

Iman bukan rumus untuk membuka rahasia Tuhan, iman adalah percaya kepada Tuhan. Entah Ia melakukan apa yang saya inginkan atau mendiamkan saya. Iman tidak selalu menghilangkan masalah. Iman bukan sesuatu yang dapat kita tunjukkan agar mendapat perhatian Tuhan. Iman adalah tingkat kepercayaan yang mengeluarkan diri kita sendiri untuk masuk ke dalam kehendak Tuhan di dunia ini.

Jadi, mengapa Yesus menggunakan janji yang kelewat luar biasa ?
Entahlah, mungkin untuk mendorong kita supaya mempunyai iman yg besar ?




Komentar