KESALAHAN LOGIKA BERPIKIR



Tujuan dari setiap artikel-artikel yang saya buat ialah untuk mendewasakan kematangan seseorang dalam berpikir baik secara rohani, maupun secara logika. Dengan artian yang dibidik dalam setiap artikel ini ialah pola bangunan berpikir yang cerdas, yang tentunya akan membuat hidup kita pun dapat mengerti kehendak Tuhan, dan sampai ketingkat tidak mungkin meleset dari kehendak-Nya.
Jika secara cara berpikir saja seseorang sudah salah, tidak mungkin orang itu dapat dibawa kepada kematangan rohani.

Semakin seseorang dewasa rohani,semakin seseorang harus mempunyai landasan yang tepat.
Sama seperti ketika kita kecil, ketika kita menginginkan sebuah balon, jarang sekali orang tua kita yang bertanya kepada kita, "Nak untuk apa balon itu kamu ingini? Apakah itu berguna bagi kamu nak? Apakah ada hubungannya dengan kekekalan nak?" Saya rasa hampir semua orang tua tidak bertanya kepada anaknya seperti itu.
Tetapi apakah yang terjadi ketika kita sudah dewasa? Setiap hal yang kita tuntut dari orang tua kita, (misalnya ingin makan es krim, atau membeli handphone yang mahal) tentu akan dituntut balik oleh orang tua kita agar kita dapat memberikan jawaban yang logis atas setiap keinginan kita, bukan?

Jika semasa kecil kita, ketika kita mengingini satu atau dua hal kita hanya tinggal katakan dan jika tidak dituruti kita menangis dan akhirnya kemungkinan besar kita akan mendapatkannya, tetapi lain halnya ketika kita sudah dewasa, kita harus bisa memberikan jawaban-jawaban logis akan hal yang kita ingini, mengapa saya harus memilih ini dan itu, mengapa saya hari ini tidak mau makan ini dan itu
Tidak mungkin seorang yang dewasa ketika meminta dibelikan handphone, lalu ketika ditanya oleh orang tuanya untuk apa kamu membeli itu nak? Langsung seketika anak itu menangis. Jika ada anak yang seperti itu, sudah pasti anak itu belum dewasa. Atau kemungkinan lain anak itu memang tidak pernah diajari untuk bisa mengungkapkan hal yang logis atas kemauannya.

Hal ini sangat berbahaya sekali, karena kebenarannya kita dituntut pertanggungjawaban atas setiap hal.

Fakta bahwa sangat berbahayanya seseorang yang tidak bisa berpikir secara logis, atau diajak berdiskusi dengan sehat bukan hanya terjadi di kehidupan sekuler saja. 
Banyak gereja saat ini pun yang sangat berbahaya lantaran tidak mengajari jemaatnya untuk bisa berpikir secara logis.

Jadi memang yang seharusnya kita renungkan dengan serius ialah, Tuhan menuntut orang-orang percaya untuk dewasa dalam berdialog dengan-Nya. Contoh nyata mungkin bisa kita temukan di dalam pribadi Abraham, yang dapat berdialog dengan baik bersama Tuhan.

Kematangan cara berpikir seseorang akan membangun nilai-nilai konsep berpikir yang baik.

Rusaknya adalah ketika seseorang tidak boleh berdiskusi kebenaran Alkitab, karena dianggap menerima Firman Tuhan dengan logika bukan hati. Padahal hati seseorang haruslah dibatasi dengan logika yang benar, dengan penjelasan bahwa seseorang yang mempunyai hati yang benar, pasti dapat berpikir secara logika pun dengan benar. Karena apa yang tersampaikan ke hati akan masuk melalui pikiran.

Jalan atau tidaknya logika seseorang tergantung dari kedewasaan seseorang dalam berpikir, jika anak kecil meminta balon, konsep berpikir dia pokoknya harus dituruti, kalau tidak dia menangis, dia tidak mau memberikan alasan, dan memang belum bisa memberikan alasan karena masih terlalu kerdil dalam berpikir.

Berpikir secara logika yang baik dan benar dalam menggunakan Alkitab, akan mengurangi diri kita dari kesesatan-kesesatan yang terjadi.
Karena semua ajaran sesat yang berbahaya juga memakai Alkitab, sehingga kita harus bisa berpikir secara benar. Ajaran sesat sekarang juga sudah berkembang, mereka semua rata-rata menggunakan Alkitab, sehingga pada zaman ini sulit membedakan manakah ajaran yang benar dan ajaran salah.
Fakta bahwa ajaran sesat pun sekarang memakai Alkitab membuat orang percaya sebaiknya tidak boleh cerdas, tetapi haruslah sangat cerdas. Agar dapat membuat filter dalam diri kita manakah yang Firman Tuhan, dan manakah yang meleset dari Firman Tuhan.

Biasanya para pembicara kebenaran, entah penulis, pendeta yang berkhotbah di mimbar, penginjil, pengajar di sekolah kristen akan memberikan ilustrasi-ilustrasi yang baik, untuk memudahkan seseorang berpikir dengan logikanya, sehingga memudahkan penangkapan pesan dan maksudnya.

Tentu orang-orang yang menyampaikan pesan yang salah, dengan analogi yang tidak setara tidak bermaksud menipu. Tetapi karena bodoh akhirnya mereka salah. 
Dengan begini seseorang harus militan untuk menyaring setiap hal yang masuk dalam pikirannya. Karena bangunan berpikir yang rusak akan menyebabkan hati yang rusak.
Tidak mungkin seseorang yang mempunyai pikiran yang rusak, dapat berperilaku baik. 

Jika anda melihat orang yang bangunan berpikirnya rusak tetapi ternyata dia terlihat baik, pasti ada maksud-maksud tertentu yang ingin ia gapai.

Untuk itulah penting bagi kita untuk bisa menganalisis setiap kebenaran yang akan kita terima. Jika kita tidak teliti atau bahkan kita tidak bisa berpikir logic untuk setiap kebenaran yang akan kita konsumsi, jelas nyatalah hidup kita dekat dengan kesesatan yang tidak kita sadari. Sekali lagi saya katakan dengan tegas bahwa orang bodoh adalah alat Iblis, karena dia tidak tahu dengan apa yang akan ia perbuat benar atau salah adanya.

Keyakinan tanpa landasan kebenaran bagaikan bom waktu yang akan mematikan tubuh kita

Firman Tuhan dalam 1 Timotius 4:16 , "Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau"

Komentar