CIRI ORANG YANG HATINYA TERLUKA





Banyak peristiwa dan keadaan yang terjadi di dalam kehidupan kita sebagai manusia. Dan yang tidak sedikit juga diantara kita yang ternyata memiliki konflik batin ataupun hati yang terluka karena peristiwa yang terjadi dalam diri kita masing-masing.

Kita pun harus menyadari bahwa sangat penting untuk kita mengetahui apakah kita sedang mengalami hati yang terluka atau tidak. Jika kita salah satu orang yang berkonflik, maka kita pun harus dengan segera memberesi hal tersebut. Karena jika tidak, kita akan terus alami kehidupan yang penuh dengan pergumulan dan permasalahan yang berat.

Coba kita cek diri kita melalui 10 ciri orang yang sedang alami konflik batin atau hatinya sedang terluka, menurut Steven Agustinus seorang Potential Explorer dan Motivasional :

Sering mengalami munculnya gangguan pemikiran negatif seperti ketakutan, keraguan, intimidasi, kuatir dst

Dalam menghadapi suatu permasalahan, kita lebih sering mengeluarkan emosi negatif yang mempengaruhi pemikiran dan perasaan kita. Sehingga membuat rasa damai sejahtera dan ketenangan seakan tidak memiliki tempat di dalam hati.

Bahkan dalam menilai segala sesuatu, kita selalu mengukurnya dari sisi negatif yang ada di pola pikir kita. Dan biasanya kita akan lebih memilih jalan alternatif yang cepat dan ‘kotor’ jika memang kita rasa itu adalah jalan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah.

Sering merasa lelah yang tidak pada tempatnya 

Meskipun kita sudah cukup tidur atau beristirahat, tetapi kita selalu sering dengan mudah merasakan kelelahan fisik. Kekuatan energi seperti selalu ‘bocor’ atau vitalitas kehidupan yang kita miliki ‘terbuang’ begitu saja.

Sebenarnya hal tersebut terjadi karena energi kita terbuang sia-sia oleh emosi-emosi negatif yang keluar dari dalam diri kita. Penelitian mengatakan bahwa saat seseorang sedang marah, sesungguhnya ia sedang membuang vitamin C hingga mencapai 2500 mg atau setara dengan 5 kg jeruk di dalam tubuhnya.

Maka dari itu tidak heran jika kita mengalami emosi yang negatif maka kita akan selalu merasakan rasa lelah yang tidak pada tempatnya. Namun yang harus kita cari tahu adalah akar dari masalah ini yaitu hati yang sesungguhnya sedang alami luka atau konflik batin.

Sering dibayangi oleh ketawaran hati, trauma atas berbagai peristiwa negatif yang pernah terjadi

Biasanya kita akan sering menjadi seorang yang pesimis atau mudah putus asa dan selalu bersikap serta menilai sesuatu didasari dari tidak adanya harapan yang baik (khawatir kalah, rugi, celaka, dsb).

Sesungguhnya tanpa kita sadari, kita menyimpan trauma yang dikarenakan konflik batin atau hati yang terluka atas suatu kejadian negatif yang kita alami di masa lalu. Atau mungkin sakit hati itu terjadi akibat tindakan buruk orang lain secara sengaja ataupun tidak sengaja kepada kita. Pada akhirnya hal itu mencetak diri kita menjadi pribadi yang selalu tawar hati atau pesimis dalam menghadapi satu masalah.



Mengalami kesulitan untuk bergaul atau mempercayai orang lain

Tanpa disadari bagi kita yang ternyata hatinya terluka akan susah untuk bergaul dan percaya kepada orang lain khususnya para pemimpin atau orang-orang yang memiliki otoritas atas hidup kita. Kita selalu memiliki rasa curiga kepada orang lain dan bahkan bisa beranggapan bahwa setiap kebaikan yang diberikan orang kepada kita akan selalu ada maksud buruk didalamnya.

Kita pun tidak suka dengan keramaian dan lebih cenderung untuk mulai atau sering mengisolasi diri dari orang lain. Akhirnya sikap individual yang mementingkan diri sendiri tanpa harus peduli dengan keberadaan orang lain pun menjadi gaya hidup kita.

Mengalami kesulitan untuk menetapkan atau merancang masa depan

Kita sering mengalami kesulitan untuk melihat dan merancang masa depan. Kita seperti orang yang sedang kehilangan tujuan hidup dan cenderung hanya sekedar menjalani hidup belaka. Bahkan meskipun kita bekerja mencari penghasilan, itu semua kita lakukan hanya untuk menjadi orang kaya tanpa pedulikan apa yang sebenarnya yang menjadi tujuan hidup kita di dunia ini yang sesungguhnya.

Menjadi pribadi yang sangat sensitif

Bagi kita yang ternyata terluka hatinya akan lebih sensitif atau sangat mudah untuk mengeluh, tersinggung, dan kecewa oleh hal-hal yang sepele. Emosi, perasaan dan pikiran kita akan selalu diganggu dengan berbagai peristiwa yang kita anggap menyakiti.

Kita cenderung memiliki sifat yang tempramental dimana emosi yang suka meledak-ledak atau tidak terkontrol. Apabila ada satu peristiwa yang tidak sesuai dengan pola pikir kita maka kita akan merasa marah dan tersinggung.

Kita juga selalu cenderung menyalahkan orang lain atau peristiwa yang ada disekitar kita. Hal itu bersumber dari pemikiran apa yang kita anggap BAIK saja tetapi belum tentu hal tersebut adalah sebuah kebenaran.


Muncul kecenderungan untuk menjadi egois

Kita akan terus menuntut untuk diutamakan dibanding dengan yang lain, seperti contoh kita akan menuntut untuk diperhatikan secara extra atau lebih, menuntut untuk keinginannya selalu diikuti dan lain sebagainya.

Alasan kita menjadi seperti itu adalah karena adanya rasa kosong didalam hati yang membuat kita berusaha terus untuk mengisi kehampaan tersebut dengan perhatian lebih dari orang-orang yang ada di sekitar ataupun keinginan-keinginan kita yang harus terpenuhi.

Sesungguhnya kekosongan yang ada di hati kita diakibatkan karena adanya luka atau konflik batin yang tidak kita sadari. Sehingga usaha apapun yang kita lakukan untuk menutupi kekosongan itu tidak akan pernah bisa mencukupi rasa “PUAS” didalam diri kita.
Kepuasan batiniah manusia tidaklah bisa di isi dengan sesuatu yang sifatnya ke-egoan pribadi, namun hanya bisa dipuaskan oleh Tuhan dan kehidupan yang berdampak positif bagi kepentingan orang banyak.

Sering mengucapkan kata-kata yang bernada sinis atau meremehkan

Kita akan selalu mencibir dan merendahkan kehidupan iman maupun pernyataan iman yang dimiliki oleh orang lain. Kita selalu beranggapan bahwa keyakinan yang dilakukan oleh orang lain adalah sebuah kesia-siaan karena kita akan selalu menilai segala sesuatu dari fakta kehidupan yang sedang terjadi. 

Kita cenderung mengandalkan uang yang kita miliki sehingga saat ada orang lain yang berketetapan untuk hidup benar dalam mendapatkan penghasilan maka kita akan mulai merendahkan keyakinan orang tersebut. Karena baginya hal tersebut tidaklah masuk akal dan tidak mungkin bisa dilakukan ditengah zaman seperti ini. 

Pada dasarnya kita adalah orang yang hatinya penuh dengan kekecewaan dan sakit hati oleh suatu kejadian ataupun orang lain. Kemudian sakit hati tersebut menimbun menjadi ‘bukit’ konflik batin didalam diri. Pada akhirnya membuat kita menjadi pribadi yang selalu berkata-kata kasar, sinis dan meremehkan orang lain. 

“Tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati…”

Memiliki kecenderungan untuk dengan sengaja melawan suara hati nurani yang murni, juga prinsip nilai kebenaran hidup lainnya

Kita akan cenderung mengikuti ke-egoan kita dan menyingkirkan suara nurani dalam diri kita. Bahkan kita akan menerobos nilai-nilai hidup yang kita anggap menghalangi untuk mendapati apa yang kita inginkan.

Dan pada akhirnya terbentuklah satu filosofi hidup yang bertentangan dengan suara nurani ataupun prisip nilai hidup yang sebenarnya. Dimana filosofi hidup tersebut mengajarkan serta menuntut kita untuk melakukan berbagai tindakan meski harus dengan cara kotor ataupun mengorbankan integritas kita hanya demi mendapatkan apa yang kita inginkan.

 

Mulai dengan sengaja menghindari komunitas atau orang-orang yang mempunyai kebiasaan positif

Kita akan merasa lebih nyaman berkumpul dengan orang-orang yang juga memiliki sifat yang sama seperti kita. Dimana perkumpulan tersebut adalah orang-orang yang sesungguhnya juga memiliki konflik batin seperti kita.

Kita akan selalu menghindari perkumpulan orang yang mempunyai kebiasaan yang positif karena bagi kita orang-orang seperti itu merupakan orang yang naif atau bahkan munafik di tengah zaman seperti ini yang tidak memungkinkan untuk orang hidup dengan cara yang benar.

Seperti contoh, tidak heran jika orang yang suka bergosip suka berkumpul dengan kumpulan penggosip yang suka membicarakan kejelekan atau kelemahan orang lain. Contoh lainnya, orang yang sudah sering melakukan cara kotor dalam dunia bisnis akan selalu menghindari atau bahkan membenci orang-orang yang justru sedang memperjuangkan tindakan anti korupsi ataupun anti cara kotor.



Apabila ternyata terdapat salah satu ciri tersebut ada didalam diri kita, maka pastikan kita membuka hati untuk mengalami perubahan dalam hidup. Dan mulai menyingkirkan setiap ke-egoan yang ada. 

Karena sesungguhnya saat kita mulai menyingkirkan ke-egoisan kita, kita sedang memastikan masa depan penuh dengan keberuntungan serta kebahagiaan.

Komentar

  1. Emperor Casino: Get the best free spins no deposit bonus
    Read our review of the 인카지노 Empire Casino – one of the most reliable 제왕 카지노 online casino sites out there. หารายได้เสริม We review the games, promotions and games

    BalasHapus

Posting Komentar