MEMBANGUN DAN MENGEMBANGKAN KARAKTER YANG KUAT




Dr. Tim La Haye dalam bukunya yang berjudul You and Your Family, memberikan diagram silsilah dua orang yang hidup pada abad 18. Yang pertama adalah Max Jukes, seorang penyelundup alkohol yang tidak bermoral. Yang kedua adalah Dr. Jonathan Edwards, seorang pendeta yang saleh dan pengkhotbah kebangunan rohani. Jonathan Edwards ini menikah dengan seorang wanita yang mempunyai iman dan filsafat hidup yang baik. Melalui silsilah kedua orang ini ditemukan bahwa dari Max Jukes terdapat 1.026 keturunan : 300 orang mati muda, 100 orang dipenjara, 190 orang pelacur, 100 orang peminum berat. Dari Dr. Edwards terdapat 729 keturunan : 300 orang pengkhotbah, 65 orang profesor di universitas, 13 orang penulis, 3 orang pejabat pemerintah, dan 1 orang wakil presiden Amerika. Dan, kisah ini mengantarkan kita pada pembahasan yang sangat penting, yaitu tentang karakter Kristen.

Dari contoh tersebut dapat dilihat bahwa kebiasaan, keputusan dan nilai-nilai dari generasi terdahulu sangat mempengaruhi kehidupan generasi berikutnya. Hal ini sesuai dengan pendapat para ahli psikologi dan pendidikan pada umumnya yang menyatakan bahwa yang banyak mempengaruhi pembentukan karakter, iman, dan tata nilai seseorang adalah keluarga asal.

Dengan kata lain, keluarga asal dianggap paling berperan dan berharga dengan berbagai dinamika dan kondisi apapun dalam membentuk karakter dan kebiasaan seseorang.

APAKAH KARAKTER KRISTEN ITU ?

Tema tentang karakter adalah bahasan yang penting, tetapi jarang dibicarakan dan telah diabaikan, bahkan dikalangan Kristen sekalipun. Dua kemungkinan alasan pengabaian ajaran ini adalah :
Bahasan ini dianggap kurang menarik dibanding dengan tema lainnya.
Tidak semua orang suka membahas karakter, karena ini menyangkut wilayah “kepribadian” seseorang yang dianggap tidak boleh diusik.

Akibat dari pengabaian ini banyak orang Kristen yang tidak mengetahui ajaran dari tema yang sangat penting ini, padahal bagi seorang pemimpin gereja, tidak ada atribut yang lebih penting ketimbang karakter.

Dalam pengajaranNya, Yesus sangat menekankan karakter para muridNya. Surat Paulus kepada Timotius dan Titus juga berbicara mengenai karakter pemimpin gereja. Karakter itu meliputi kualitas seperti: integritas, kemurnian moral, kelemahlembutan dan kesabaran. Kualitas kepemimpinan dibahas diseluruh Perjanjian Baru. Unsur karakter Kristen sangat penting sehingga Yesus mengambil waktu khusus untuk mengajarkannya kepada mereka yang akan memimpin gereja mula-mula.


Tragisnya, akibat ketidaktahuan ini, banyak orang Kristen tidak bertumbuh dalam karakter Kristen yang baik, dan lebih buruk lagi, tetap merasa bertumbuh padahal stagnan.

W.J.S Poerwadarminta menyebutkan karakter sebagai, “tabiat; watak; sifat-sifat kejiwaan atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lainnya”.

Karakter adalah istilah psikologis yang menunjuk kepada “sifat khas yang dimiliki oleh individu yang membedakannya dari individu lainnya”.

Jadi, pada dasarnya karakter adalah sifat-sifat yang melekat pada kepribadian seseorang. Sedangkan Kristen adalah sebutan bagi seseorang yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi serta meneladani hidup dan ajaran-ajaranNya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, karakter Kristen disebut juga sifat-sifat Kristen, yaitu kualitas rohani yang dimiliki seorang Kristen.

Setiap pribadi dikenali melalui sifat-sifat (karakter) yang khas baginya. Pembentukan pribadi mencakup kombinasi dari beberapa unsur yang tidak mungkin dapat dihindari, yaitu unsur hereditas, unsur lingkungan, dan kebiasaan.
  • Unsur hereditas adalah unsur-unsur yang dibawa (diwariskan) dari orang tua melalui proses kelahiran, seperti keadaan fisik, intelektual, emosional, temperamen dan spiritual;
  • Unsur lingkungan mempunyai peranan dan pengaruh yang besar dalam membentuk karakter dari pribadi seseorang. Unsur lingkungan disini meliputi lingkungan keluarga, lingkungan tradisi dan budaya, serta lingkungan alamiah (tempat tinggal);
  • Unsur kebiasaan adalah suatu tindakan atau tingkah laku yang terus menerus dilakukan menjadi suatu keyakinan atau keharusan.
Kebiasaan-kebiasan ini akan turut membetuk karakter seseorang. Secara umum ketiga unsur tersebut membentuk pribadi seseorang.

Alasan penting mengapa kita perlu mengajarkan dan menampilkan karakter Kristen adalah:

Kemerosotan moral.

Karena saat ini sudah begitu luas kalangan yang merasakan terjadinya kemerosotan moral. Pengajaran karakter adalah suatu perlawanan terhadap kemerosotan moral dan terhadap etika modern yang rasionalistik yang dipengaruhi oleh pencerahan dan individualistik;

Bahaya Pluralisme.

Dalam zaman globalisasi dari postmodern saat ini kita semakin menyadari berbagai aturan moral yang berbeda dari berbagai budaya yang berbeda. Saat ini kita hidup disuatu zaman perjumpaan global dan keragaman budaya, dan itu membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi.

Pudarnya semangat keteladan.

Karakter dibentuk oleh orang-orang lain yang menjadi model atau mentor yang kita ikuti. Orang tua, guru, pembina, pelatih yang menjadi model atau teladan bagi kita turut membentuk karakter kita.

Dengan dituntun atau mengikuti dan meneladani para pembina atau sosok lain yang layak diteladani, kita belajar mengenali dan mewujudkan berbagai disposisi, kebiasaan, dan keterampilan emosional dan intelektual yang dinyatakan oleh berbagai kebajikan. Sayangnya, kebanyakan teori etika individualistik dan rasionalistik modern kurang memperhatikan pengaruh-pengaruh ini, atau dengan kata lain semangat untuk mewarisi keteladanan kebenaran ini semakin memudar.

Pengaruh kurangnya karakter yang baik merupakan aspek yang dapat merusak kesaksian Kristen. Karena itu, pentingnya karakter hidup Kristen dijelaskan sebagai berikut “Hal ini merupakan tugas dan fungsi akhir dari pendidikan Kristen”.

Berapa banyak orang Kristen telah bertindak bodoh karena tidak membangun karakter yang kuat sehingga mereka menjadi lemah ?

Pengaruh kurangnya karakter merupakan aspek penting yang merusak kesaksian Kristen.

Pada saat seseorang menjadi cukup dewasa untuk menyadari betapa singkatnya hidup ini, maka ia mulai sadar betapa berharganya seandainya ia telah belajar lebih awal untuk menjadi bijaksana dalam kehidupan.

Jika kita berusaha sungguh-sungguh untuk memiliki hikmat dari Allah, kita akan lebih mampu meningkatkan kualitas diri, mengembangkan karakter dan nilai-nilai yang mengalir dari hidup baru yang telah ditanamkan Allah dalam kita. Karakter kita akan menjadi karakter yang saleh sehingga orang lain senang melihatnya, dan memuliakan Allah

Siapa orang yang kita kagumi akan mempengaruhi hidup kita. Bisa jadi kualitas umum pada orang yang kita kagumi tersebut adalah karakter atau sifat-sifat yang ada padanya. Jika kita mengagumi orang yang berkualitas, bukankah seharusnya jauh lebih baik kita mengagumi kesempurnaan Allah yang hidup, yang daripadaNya segala kebenaran, kebaikan, dan keindahan berasal?

Beberapa dari karakter Kristen yang disebutkan dalam Alkitab harus dikembangkan dan ditampilkan oleh setiap orang Kristen, seperti : Integritas, rendah hati, kasih, saling menolong, kebenaran, sukacita, kekudusan, damai, sabar, penguasaan diri.


Satu hal yang pasti, karakter tidak pernah terbentuk secara instan, apalagi dalam satu malam. Membangun karakter memerlukan waktu dan sikap dasar yaitu kesediaan untuk belajar dan berubah. Banyak orang menginginkan untuk mampu secepat-cepatnya mengatasi masalah dalam memperbaiki karakter. Mereka mengingingkan semacam formula ajaib yang dapat secara seketika mengubah karakter mereka. Seseorang bisa saja mendapatkan teknik mudah dan cepat, yang memberikan solusi sementara, seperti yang ditawarkan dalam banyak buku yang ditulis para ahli saat ini. Itu memang membantu, tetapi itu tidak dapat membentuk karakter yang kokoh.

Pada dasarnya, karakter yang kokoh dibentuk di atas landasan pengalaman, disiplin diri, dan dedikasi. Jika seseorang hanya memiliki pencitraan atau rekayasa dan bukan keaslian karakter yang kokoh, maka tantangan-tantangan kehidupan akan segera menghancurkan solusi-solusi yang sementara itu

Karakter adalah sebuah kekuatan yang tidak kelihatan. Karakter bertumbuh melalui proses dan ujian.Karakter yang baik menghasilkan buah-buah yang bermanfaat bagi kehidupan kita dan orang lain.

Buah-buah dari karakter antara lain:

- Integritas menghasilkan kewibawaan

- tanggung jawab menghasilkan kedewasaan

- kejujuran menghasilkan kepercayaan

- ketulusan menghasilkan persahabatan

- iman menghasilkan kekuatan

- ketekunan menghasilkan pengharapan

Karakter Kristen dibentuk sebagai hasil kebenaran Alkitabiah yang menembus kedalam hati. Hal itu hanya mungkin terjadi jika seseorang belajar firman Allah, merenungkan firman Allah itu dengan segala makna dan penerapannya.

Merupakan fakta yang terbukti bahwa pengajaran firman Tuhan mempengaruhi karakter. Apa yang dipercayai seseorang sangat besar mempengaruhi perbuatannya.

Matius 7:17-18 "Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik”

Komentar